Lupa

LUPA


  Rasanya sudah tak enak. Seperti ada yan gkurang. Satu jam aku berdiri ditaman hingga kusadari aku lupa memakai sempak. Sial, kenapa aku bisa lupa? Padahal dari lahir saja aku pasti memakainya kemanapun. Bagaimana bisa? Memakai sempak saja sampai lupa. Akhirnya kuteringat sesuatu.
  2 jam sebelumnya aku dirampok. Saat itu aku sedang berjalan kerumah. Tba tiba aku dihadang dua orang yang tak kukenal. Mereka mengeluarkan pisau berkarat yang tampak kuning seperti eeq kucing atau anjing atau apapun itu yang penting mirip eeq. Tapi gak bau, woi! Udah napa bahas eeqnya! Mereka menodongku menggunakan eeq pisau mereka. "Serahkan uangmu!" dengan nada keras mereka menodongku. Aku hanya terdiam. Para rampok itu terus mengulangi pertayaan mereka selama 15 menit tanpa henti. Akhirnya seorang dari shinshengumi polisi yang sedang patroli menghampiriku. "Sedang apa kalian!" teriak polisi itu. Rampok itu lari sedangkan aku hanya diam. Dan kampretnya polisi itu langsung pergi tanpa menghiraukan korban perampokan disini. Akhirnya aku pulang. Lalu kemana perginya sempakku?
  Aku terus mengingat kejadian yang terjadi hari ini. Karena sudah adzan maghrib aku pulang dengan selangkangan yang agak ngganjel. Diperjalan aku terus mengingatnya hingga kebelet boker, dan sialnya keluar dikit pas jalan gara gara ada yang ngganjel dan gabisa konsen mana yang harus ditahan. Ganjelnya atau kebelet bokernya. Etdah malah ngomongin boker. Saat aku membuka pintu rumah aku teringat. Aku meninggalkan sempakku dikamar mandi.Lalu kenapa aku ada ditaman? Kupikirkan hal ini hingga aku lupa kalo tadi aku cepirit. Karena tak kunjung teringat aku mandi lalu tidur dengan tenang.
TAMAT

oink-sialan©2014

Comments

Popular Posts